1. Pengertian Ekosistem
Hubungan saling mempengaruhi antara makhluk hidup dengan lingkungannya membentuk suatu sistem disebut Ekosistem.
2. Satuan makhluk hidup dalam ekosistem
Bayangkan jika di bumi ini tanpa tumbuhan,tentu manusia dan hewan pemakan tumbuhan akan kelaparan,bahkan mati.Bayangkan pula,jika di bumi ini hanya ada hewan jantan saja,tentu jumlah hewan di bumi ini akan semakin berkurang.Hal ini di karenakan mereka tidak dapat memperbanyak diri. Jadi,semua makhluk hidup saling membutuhkan dan saling mempengaruhi.
3. Satuan-satuan makhluk hidup penyusun ekosistem.
Di dalam sebuah ekosistem juga terdapat satuan-satuan makhluk hidup yang meliputi individu, populasi, komunitas dan biosfer.
Bagian-bagian satuan makhluk hidup penyusun ekosistem yaitu;
a. Individu
Istilah individu berasal dari bahasa latin,yaitu in yang berarti tidak dan dividus yang berarti dapat di bagi. Jadi individu adalah makhluk hidup yang berdiri sendiri yang secara fisiologis bersifat bebas atau tidak mempunyai hubungan dengan sesamanya. Individu juga disebut satuan makhluk hidup tunggal.
b. Populasi.
Populasi berasal ari bahasa latin,yaitu populus yang berarti semua orang yang bertempat tinggal pada suatu tempat.Dalam ekosistem,populasi berarti kelompok makhluk hidup yang memiliki spesies sama [sejenis] dan menempati daerah tertentu.
c. Komunitas
Komunitas adalah berbagai jenis makhluk hidup yang terdapat di suatu daerah yang sama, misalnya halaman sekolah.
d. Biosfer
Biosfer adalah semua ekossistem yang berada di permukaan bumi.
4. Komponen-komponen ekosistem.
Ekosistem merupakan kesatuan dari seluruh komponen yang membangunnya. Di dalam suatu ekosisiem terdapat kesatuan proses yang saling terkait dan mempengauhi antar semua komponen.Pada suatu ekosistem terdapat komponen yang hidup[biotik] dan komponen tak hidup[abiotik].
a. Komponen Biotic
Manusia, hewan dan tumbuhan termasuk komponen biotik yaang terdapat dalam suatu ekosistem. Komponen biotik di bedakan menjadi 3golongan yaitu: produsen, konsumen dan dekomposer.
1. Produsen
Semua produsen dapat menghasilkan makanannya sendiri sehingga disebut organisme autotrof. Sebagai produsen,tumbuhan hijau mnghasilkan makanan[karbohidrat] melalui proses potosintesis. Makanan di manfaatkan oleh tumbuhan itu sendiri maupun makhluk hidup lainnya. Dengan demikian produsen merupakan sumber energi utama bagi organisme lain,yaitu konsumen.
2. Konsumen.
Semua konsumen tidak dapat membuat makanan sendiri di dalam tubuhnya sehingga disebut heterotrof. Mereka mendapatkan zat-zat organik yang telah di bentuk oleh produsen,atau dari konsumen lain yang menjadi mangsanya.
Berdasarkan jenis makanannya,konsumen di kelompokkan sebagai berikut;
- Pemakan tumbuhan [herbivora],nisalnya kambing, kerbau, kelini dan sapi.
- Pemakan daging[karnivora], misalnya harimau,burung elang, dan serigala,
- Pemakan tmbuhan dan daging[omnivora], misalnya ayam,itik, dan orabg hutan.
- Pengurai [dekomposer].
Kelompok ini berperan penting dalam ekosistem. Jika kelompok ini tidak ada, kita akan melihat sampah yang menggunung dan makhluk hidup yang mati tetap utuh selamanya. Dekomposer berperan sebagai pengurai, yang menguraikan zat-zat organik [dari bangkai] menjadi zat-zat organik penyusunnya.
· Autotrof terdiri dari organisme yang dapat membuat makanannya sendiri dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti sinar matahari (fotoautotrof) dan bahan kimia (kemoautotrof) dan berperan sebagai produsen, contohnya : tumbuhan berklorofil
· Heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik yang disediakan organisme lain sebagai makanannya, bertindak sebagai konsumen. Contohnya : manusia, hewan, jamur, dan mikroba.
· Pengurai atau Dekomposer merupakan organisme yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati, misalnya: bakteri, jamur, kutu kayu.
b. Komponen Abiotik.
Bagian dari komponen abiotik adalah ;
1. Tanah.
Sifat-sifa fisik tanah yang berperan dalam ekosistem meliputi tekstur,kematangan, dan kemapuan menahan air.
2. Air.
Hal-hal penting pada air yang mempengaruri kehidupan makhluk hidup adalah suhu air,kadar mineral air,salinitas,arus air,penguapan,dan kedalaman air.
3. Udara.
Udara merupakan lingkungan abiotik yang berupa gas.Gas itu berbentuk atmosfer yang melingkupi makhluk hidup. Oksigen,karbon dioksida,dan nitrogen merupakan gas yang paling pentung bagi kehidupan makhluk hidup.
4. Cahaya matahari
Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan di bumi ini. Namun demikian,penyebara cahaya ddi bumi belum merata.Oleh karena itu, organisme harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang intensitas dan kualitas cahayanya berbeda.
5. Suhu atau temperature
Setiap makhluk hidup memerlukan suhu optimum untuk kegiatan metabolisme dan perkembangbiakannya.
5. Ketergantungan Antarkomponen Ekosistem
Makhluk hidup tidak dapat hidup sendiri di alam dan lingkungan sekitar tempat tinggalnya, dibutuhkan suatu interaksi timbal balik yang juga menjadi dasar dalam ekosistem. Interaksi antar organisme dan lingkungan ini memunculkan saling kebergantungan antar keduanya.
1. Antar Komponen Biotik
Kebergantungan biotik ini terjadi antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya, jika tidak akan menyebabkan salah satu kelompok organisme/makhluk hidup tersebut tidak dapat bertahan hidup. Kebergantungan antar komponen biotik dapat terjadi melalui:
· Rantai makanan yaitu perpindahan materi dan energi melalui proses makan dan dimakan dengan urutan tertentu.
· Jaring- jaring makanan yaitu rantai-rantai makanan yang saling berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring.
2. Antar Komponen Biotik dan Abiotik
Kebergantungan antara komponen biotik dan abiotik dapat terjadi melalui siklus materi. Siklus ini terus mengalir memunculkan suatu perpindahan energi dari komponen-komponennya yang disebut aliran energi. Contoh siklus ini antara lain :
(a) siklus karbon
(b) siklus air
(c) siklus nitrogen
(d) siklus sulfur
Siklus ini berfungsi untuk mencegah suatu bentuk materi menumpuk pada suatu tempat. Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk energi satu ke bentuk energi yang lain dimulai dari sinar matahari lalu ke produsen, ke konsumen primer (herbivora), ke konsumen tingkat tinggi (karnivora), sampai ke saproba, disebut juga perpindahan energi dari satu tingkatan trofik ke tingkatan berikutnya. Pada proses perpindahan selalu terjadi pengurangan jumlah energi setiap melalui tingkat trofik makan-memakan. Perubahan bentuk energi menjadi bentuk lain dinamakan transformasi energi.
6. Ketergantungan antara Produsen, Konsumen, dan Pengurai.
Rantai makanan dan jaring-jaring makanan.Ulat sebagai konsumen makanan daun padi [produsen]. Ulat menjadi sumber.makanan bagi burung. Setelah burung tersebut mati,pengurai akan menguraikan
hewan yang mati tersebut menjadi mineral dan humus di dalam tanah.
Selanjutnya, mineral dan humus tersebut di gunakan sebagai pupuk oleh tumbuhan hijau. Dari contoh tersebut dapat di simpulkan bahwa diantara produsen, konsumen dan pengurai, terjadi ketergantungan. Rantai makanan adalah perpindahan materi dan energi dari makhluk hidup satu ke makhluk hidup lain melalui proses makan di makan dengan urutan tertentu.
Kumpulan rantai makanan yang saling berhubungan disebut jaring-jaring makanan.
1. Piramida makanan.
Jika dalam suatu ekosistem di gambarkan jumlah populasi produsen sampai konsumen tertinggi, akan membentuk gambaran seperti piramida. Gambaran seperti ini disebut piramida makanan.
Supaya piramida makanan tersusun dengan baik, populasi dalam suatu ekosistem harus seimbang. Oleh karena itu, populasi produsen harus lebih banyak dari pada populasi konsumen tingkat 1. Konsumen tingkat 1 harus lebih banyak dari pada konsumen tingkat 2. Dengan demikian, semakin tinggi tingkatan suatu konsumen, jumlahnya semakin sedikit.
2. Aliran energy
Dalam suatu ekosistem terjadi proses makan dan di makan yang di lakukan organisme untuk memperoleh tenaga atau energi. Jadi,proses makan dan di makan dalam suatu rantai makanan dan jaring-jaring makanan dapat di katakan sebagai proses aliran energi.
Di antara produsen, konsumen dan pengurai adalah saling ketergantungan. Tidak ada makhluk hidup yang hidup tanpa makhluk lainnya. Setiap makhluk hidup memerlukan makhluk hidup lainnya untuk saling mendukung kehidupan baik secara langsung maupun tak langsung. Hubungan saling ketergantungan antar produsen, konsumen dan pengurai. Terjadi melalui peristiwa makan dan memakan melalui peristiwa sebagai berikut:
a. Rantai makanan
merupakan perstiwa makan dan dimakan dalam suatu ekosistem dengan urutan tertentu.
1. Tumbuhan menggunakan sinar matahari untuk menghasilkan makanan dalam bentuk gula, dan disimpan dalam dalam biji, batang, dan bagian lainnya.
2. Tikus makan tumbuhan. Tubuh tikus mengubah sejumlah makanan menjadi energi untuk lri, makan, dan bereproduksi
3. Ular makan tikus. Tikus merupakan sumber energi untuk ular agar tetap hidup.
4. Burung Elang makan ular. Tubuh elang menggunakan energy yang tersedia dari ular untuk melangsungkan proses kehidupan. jaring-jaring makanan
b. Jaring-jaring makanan
Hubungan makan dan dimakan pada satu rantai makanan seperti di atas tergolong sederhana. Namun demikian banyak organisme memperoleh makanan lebih dari satu sumber. Sebagai contoh beruang makan ikan, buah beri, madu dan serangga. Burung hantu makan bermacammacam hewan mengerat dan ular. Kadang-kadang satu jenis makanan dapat menjadi sumber makanan untuk beberapa organisme yang berbeda. Sebagai contoh rumput dimakan oleh kelinci, lembu, kijang dan kuda. Sebagai akibatnya satu organisme dapat menjadi bagian dari beberapa rantai makanan yang berbeda. Bila rantai-rantai makanan yang berhubungan dikombinasikan atau digabung maka terbentuklah jarring makanan.
Jaring makanan adalah gabungan dari rantairantai makanan yang tumpang tindih dalam ekosistem. Pelajarilah perpindahan energi di daerah tersebut terjadi antara orgaisme apa saja? Perpindahan energi terjadi antara organisme tertentu, sesuai dengan tempat hidupnya. Konsumen dengan beberapa macam makanan, memiliki kesempatan hidup yang lebih baik dibandingkan dengan konsumen yang sumber makanannya terbatas. Bila terjadi sesuatu yang memusnahkan salah satu jenis persediaan makanan, konsumen dapat memilih makanan lain dari rantai makanannya dalam jaring makanan.
c. Piramida Makanan
Pada rantai makanan telah kita ketahui bahwa tingkat tropik yang terdiri atas produsen, konsumen tingkat I, konsumen tingkat II, dan seterusnya. Produsen yang bersifat autotrof selalu menempati tingkatan tropik utama, herbivora menempati tingkat tropik kedua, karnivora menduduki tingkat tropik ketiga, dan seterusnya. Setiap perpindahan energi dari satu tingkat tropik ke tingkat tropik berikutnya akan terjadi pelepasan sebagian energi berupa panas sehingga jumlah energi pada rantai makanan untuk tingkat tropik yang semakin tinggi, jumlahnya semakin sedikit. Maka terbentuklah piramida ekologi/piramida makanan.
Salah satu jenis piramida ekologi adalah piramida jumlah yang dilukiskan dengan jumlah individu. Piramida jumlah pada suatu ekosistem menunjukkan bahwa produsen mempunyai jumlah paling besar dan konsumen tingkat II jumlah lebih sedikit dan jumlah paling sedikit terdapat pada konsumen tingkat terakhir.Sehingga piramida energy merupakan gambaran perbandingan antara produsen, konsumen I, konsumen II, dan seterusnya. Dalam piramida ini semakin ke puncak biomassanya semakin kecil.
d. Arus Energi
Setiap kegiatan memerlukan energi. Dari mana makhluk hidup memperoleh energi? Sumber energi untuk organisme adalah energy kimia yang terdapat di dalam makanan. Makhluk hidup tidak mampu menciptakan energi, melainkan hanya memindahkan dan memanfaatkannya untuk beraktivitas. Sehingga arus energi merupakan perpindahan energi dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Yaitu dari sinar matahari lalu produsen, ke konsumen tingkat I, ke konsumen tingkat II sampai pengurai. Sedangkan mineral membentuk siklus. Energi yang dilepas sangat kecil karena setiap organisme membutuhkan energi dalam memenuhi kebutuhannya.
7. Macam Ekosistem
Ekosistem yang terdapat di alam dibagi menjadi berbagai macam bergantung pada karakteristik daerah tersebut. Secara umum, ekosistem terbagi maenjadi tiga bagian, yaitu :
1. Ekosistem Akuatik
Ekosistem akuatik adalah jenis ekosistem yang berhubungan dengan air, yang berada pada daerah dengan wilayah air yang luas. Ekosistem ini memiliki karakeristik pembeda seperti kadar garam, wilayah yang tertembus cahaya maupun arus airnya. Contohnya ekosistem air laut, air tawar, laut dalam, sungai, estuari, dan terumbu karang.
2. Ekosistem Terestrial
Penentuan zona dalam ekosistem terestrial ditentukan oleh temperatur dan curah hujan. Ekosistem terestrial dapat dikontrol oleh iklim dan gangguan. Iklim sangat penting untuk menentukan mengapa suatu ekosistem terestrial berada pada suatu tempat tertentu. Pola ekosistem dapat berubah akibat gangguan seperti petir, kebakaran, atau aktivitas manusia. Contoh ekosistem ini antara lain padang rumput, hutan hujan tropis, sabana, gurun, dan hutan gugur.
3. Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan peliharaan didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah. Contoh ekosistem buatan adalah bendungan, hutan tanaman produksi seperti jati dan pinus, agroekosistem berupa sawah tadah hujan, sawah irigasi, perkebunan sawit, dan ekosistem pemukiman seperti kota dan desa.
8. Fungsi Ekosistem
Ekosistem yang terjaga mempunyai peranan penting bagi kehidupan di alam, seperti:
Habitat makhluk hidup
Menjaga aliran energi
Melaksanakan proses fotosintesis, proses dekomposisi, dan proses daur biogeokimiawi
Mencegah global warming
Mencegah kepunahan makhluk hidup tertentu
Menjaga keseimbangan energi baik antara komponen biotik dengan biotik maupun komponen biotik dengan abiotik
9. Keseimbangan Ekosistem.
Ekostem di katakan seimbang apabila komposisi di antara komponen-komponentersebut dalam keadaan seimbang.Ekosistem yang seimbang,keberadaannya dapat bertahan lama atau kesinambungannya dapat terpelihara. Perubahan ekosistem dapat mempengaruhi keseimbangannya. Perubahan ekosistem dapat terjadi secara alamiserta dapat pula karena aktivitas dan tindakan manusia.
1. Perubahan Ekosistem secara Alami
Perubahan ekosistem secara alami dapat terjadi karena adanya gangguan alam.Misalnya gunung meletus,kebakaran hutan, dan perubahan musim. Bencana alam dapat mengganggu keseimbangan ekosistem.
2. Perubahan Ekosistem karena Tindakan Manusia.
Perubahan ekosistem dapat terjadi karena tindakan manusia. Manusia merupakan salah satu komponen biotik dalam suatu ekosistem. Manusia mempunyaiperanan dan tanggung jawab terhadap pengelolaan ekosistem. Akan tetapi, manusia juga dapat merusak ekosistem.
Related Posts:
0 Response to "Ekosistem "
Posting Komentar
Terima Kasih Telah Mengunjungi Blog Ini ...!!!
Silahkan Berkomentar Untuk Meramaikan Blog Ini ...!!!
Peraturan :
1.) Dilarang Berkata Kasar
2.) Dilarang SARA
3.) Dilarang Berjualan Di Komentar
4.) Dilarang Menuliskan Link Aktif Di Komentar
Terima Kasih ^_^